Iyos Share
Sebenarnya kejadian ini sudah lewat beberapa hari ketika saya post ceritanya diblog ini yaitu tepatnya hari minggu kemaren. Cerita berawal waktu saya berencana nganterin dokumen ke daerah Matraman minggu pagi itu.
Setelah mempersiapkan apa-apa yang mesti dibawa dan tak lupa mengecek kondisi motor karena takut terulang kejadian seperti dikisah sebelumnya, dan ternyata ketika ngecek dompet lusuh saya disitu tak kudapatkan stnk motor yang biasanya selalu ada didompet. Setelah dicari stnk itu ada meja TV, kemaren lupa dimasukin dompet sehabis pemeriksaan dipintu keluar Mall.
Karena takut terlalu siang soalnya panas banget kalo perjalan naik motor siang-siang maka bergegaslah saya pergi meninggalkan rumah menuju daerah Matraman unuk mengantarkan dokumen tadi, tak lupa diperjalanan mampir di SPBU untuk mengisi bensin soalnya udah dikit gak bakal cukup sampai tujuan.
Saya pun melanjutkan perjalanan tapi baru beberapa meter dari SPBU tadi saya melihat samar-samar banyak polisi tempatnya ditikungan gitu jadi kurang jelas, lalu saya pikir itu wah ada rajia kali ya dengan menangkan pikiran saya terus jalan soalnya perasaan sudah lengkap surat-surat motor baik sim ato stnk yang sempet mau ketinggal tadi dirumah.
Maka tibalah ditempat yang banyak polisi tadi dan emang benar perkiraan saya di situ lagi ada razia kendaraan, tak luput saya pun diberhentikan sama salah seorang polisi yang sedang bertugas itu, "Selamat siang pak" seorang polisi menyapaku sambil menghentikan motor yang saya kendaraai. "Bisa lihat surat-suratnya" lanjut pak polisi memintaku menyerahkan SIM dan STNK. Sampai disitu saya pikir masih aman nih tapi belum sempat pak polisi itu mengambalikan SIM dan STNKnya pak polisi tadi tiba-tiba nanya "kenapa lampu motornya dimatiin ini kan udah ada peraturannya harus dinyalain" pertanyaan itu membuat saya kaget soalnya emang benar motor itu ternyata belum dinyalain lampunya padalah biasanya setiap saya pake motor suka dinyalain tuh lampunya.
Walhasil pak polisi tadi menyuruh saya turun dari motor dan masuk ke pos gak jauh dari situ, sambil nunjukin peraturan dan tabel denda/tilang (disitu saya lilhat 100rb yang harus dibayar) pak polisi bilang "nanti tanggal 6 bulan 8 ikut sidang ya" sentak aja saya kaget sambil mejawab "wah gimana pak ya" pak polisi kemudian nanya lagi "kenapa gak bisa? atau mau titip sidang aja 100 ribu" karena emang gak mau ikut sidang soalnya takut malah jadi ribet maka terjadilah tawar menawar layaknya pembeli dan penjual terjadilah kesepakatan saya harus banyar 50rb, ya mau gimana lagi biar dengan hati gak rela saya pun kasih tuh uang padalah uang itu rencanya mau dipake makan :). Setelah SIM dan STNK dikasih lagi saya melanjutkan perjalanan dengan membawa hati yang dongkol karena uang 50 ribu sudah berpindah tangan ke orang lain :D